Moscrepe atau moss crepe adalah salah satu jenis kain yang banyak digunakan sebagai material pembuat dress, gamis dan jilbab. Permukaannya yang lembut dan tampak mewah membuat bahan moscrepe menjadi pilihan banyak orang. Kain moscrepe sendiri sebenarnya hanyalah salah satu dari keluarga besar crepe.
Kelompok kain crepe secara garis besar memiliki permukaan yang seperti kulit jeruk. Inilah yang disebut ‘crepe’. Teksturnya yang unik ini menjadi daya tarik tersendiri yang membuat kain ini banyak digemari seperti halnya bahan babbyterry.
Meskipun sekilas tampak mirip dengan moscrepe, ‘saudara-saudara’-nya yang lain tetap memiliki ciri khas dan pola tekstur benang yang bervariasi. Mulai dari bubble crepe yang tekstur benangnya paling jelas, hingga wolly crepe yang paling halus.
Bahan moscrepe cukup tebal dengan serat kain yang rapat dan tidak menerawang. Selain itu, karakteristik kainnya yang jatuh, ringan dan tidak mudah kusut adalah kelebihan lain yang dimiliki oleh moscrepe.
Lantas bagaimana dengan 7 jenis kain crepe yang lain? Semirip apa teksturnya dengan moscrepe dan apa yang membedakan jenisnya satu sama lain?
1. Arabian Crepe
Jika dilihat sekilas, Arabian crepe merupakan varian kain crepe yang paling mirip secara visual dengan moscrepe. Jika tidak dipegang, Anda akan sulit membedakan kedua. Padahal dari sisi produksi, Arabian crepe merupakan duplikat moscrepe dengan kualitas yang jauh lebih bagus.
Dengan harga yang sedikit lebih mahal dari moscrepe, Arabian crepe menyajikan tekstur kain yang halus dan dingin. Selain lebih tebal, kain ini lebih nyaman saat dikenakan.
Bagaimana cara membedakan keduanya? Arabian crepe akan terasa dingin jika disentuh dengan tangan sementara moscrepe sedikit kasar dengan harga yang lebih murah.
2. Bubble Crepe
Jika Anda mencari kain dengan tekstur kulit jeruk yang tampak jelas, maka bubble crepe adalah pilihan yang paling tepat. Saudara moscrepe ini diberi nama bubble karena pola benang di permukaannya tidak hanya terasa saat diraba tapi terlihat jelas meski hanya dilihat sekilas.
Bubble crepe agak tipis dibanding moscrepe tapi tidak menerawang. Kainnya jatuh, ringan dan sedikit elastis seperti karet. Elastisitas ini sebenarnya bukan sifat asli kainnya, melainkan pola bubble yang menjadi ketat saat ditarik. Ini menciptakan efek seolah-olah kain ini melar.
3. Crepe de Chine
Dibandingkan dengan jenis kain crepe sebelumnya, crepe de chine cenderung memiliki tekstur jeruk yang samar dan biasanya terbuat dari sutra. Varian crepe ini ringan dengan lapisan matte yang halus, agak berpasir dan banyak digunakan sebagai material pakaian mewah atau gaun mahal.
Crepe de chine tampak anggun jika dijadikan baju wanita karena sifatnya yang jatuh dan lemas. Mudah disimpul hingga dibuat lipitan. Meski cenderung mudah kusut, crepe de chine bisa dirapikan meski hanya dengan setrika hangat. Selain gaun, gunakan kain ini untuk membuat blus, kemeja atau rok.
4. Crepe Georgette
Crepe georgette adalah jenis kain crepe tipis dengan permukaan matte yang sangat elastis. Dinamai dengan nama desainer pakaian Perancis awal abad ke-20, Georgette de la Plante, varian ini sering dianggap mirip dengan kain sifon, namun dengan permukaan yang tidak mengkilap dan sedikit melar.
Sama seperti saudara-saudara bahan moscrepe yang lain, crepe georgette banyak dijadikan bahan pembuat gaun malam, blus hingga rok. Di Indonesia sendiri, pakaian muslimah dan hijab juga banyak yang dibuat dengan crepe georgette.
5. Wolly Crepe
Wolly crepe adalah kain jenis crepe yang paling tidak kelihatan tekstur jeruknya. Kainnya yang ringan, jatuh serta tidak gampang kusut membuatnya jadi pilihan untuk membuat bahan gamis dan hijab. Beberapa keunggulan lain yang dimiliki wolly crepe seratnya yang rapat sehingga tidak transparan.
Meski tidak memiliki sifat elastis sama sekali, kain ini cukup halus dan sangat nyaman dipakai. Harga jualnya pun terjangkau sehingga peminatnya cukup banyak.
6. Cerruti
Penggemar jilbab segi empat dengan warna-warna cerah pasti sudah tidak asing lagi dengan material satu ini. Kainnya yang tipis membuat ceruti sekilaas mirip dengan sifon. Namun sama seperti material crepe lain, kain ceruti juga memiliki permukaan dengan butiran bintik-bintik halus yang terasa jika diraba.
Material satu ini sangat lembut dipakai. Karena massanya berat dan bahannya jatuh, ceruti tidak mudah melayang sehingga sangat cocok dijadikan bahan gaun, rok atau pakaian muslimah lainnya. Ceruti juga memiliki banyak pilihan warna yang dijual di pasaran.
7. Crepe Plisse
Jika Anda pernah melihat pakaian dengan garis-garis yang sangat kentara seperti kusut, material itu termasuk satu jenis kain crepe yang dikenal dengan nama crepe plisse. Crepe plisse dibuat dengan menggunakan alat khusus berupa mesin penggulung berat sehingga pola khas crepe bisa tercetak jelas di permukaannya.
Kain bahan baku (biasanya terbuat dari bahan katun), ditutupi lilin dengan pola garis atau gerigi khusus lalu dicelupkan ke dalam larutan alkali. Bagian yang tidak tertutup lilin nantinya akan menyusut dan menghasilkan kerutan saat lilin dihilangkan. Kain crepe plisse sangat kuat dan tidak perlu disetrika.
Meskipun terlihat mirip satu sama lain, kain crepe ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Secara umum bahan moscrepe dan saudara-saudaranya banyak dijadikan bahan pakaian wanita karena sifatnya yang jatuh.
Jadi jika Anda memerlukan bahan baku pakaian wanita dengan tekstur unik yang beragam, crepe bisa dijadikan pilihan.
F.A.Q
Moscrepe atau moss crepe adalah salah satu jenis kain yang banyak digunakan sebagai material pembuat dress, gamis dan jilbab. Permukaannya yang lembut dan tampak mewah membuat bahan moscrepe menjadi pilihan banyak orang. Kain moscrepe sendiri sebenarnya hanyalah salah satu dari keluarga besar crepe.
Kelompok kain crepe secara garis besar memiliki permukaan yang seperti kulit jeruk. Inilah yang disebut ‘crepe’. Teksturnya yang unik ini menjadi daya tarik tersendiri yang membuat kain ini banyak digemari