Bagi Anda yang sudah lama menggeluti dunia penyablonan, istilah sablon discharge tentu sudah tidak asing. Ini merupakan salah satu teknik yang menggunakan alat sablon kaos manual manual dengan menggunakan tinta yang mampu mengubah warna material menjadi sama dengan warna tintanya.
Dikenal juga dengan sebutan sablon cabut warna, teknik ini sekarang semakin populer dan banyak digunakan oleh pengusaha distro. Brand-brand lokal seperti Woles hingga Skaters juga diketahui menggunakan cara penyablonan discharge untuk menghasilkan produk-produk kaus andalan mereka.
Tinta sablon discharge dibuat dengan perpaduan tinta super white dengan binder atau bubuk khusus. Kedua bahan itu diformulasikan untuk menghilangkan zat warna pada kain. Selanjutnya warna yang hilang akan digantikan dengan tinta sablon, menciptakan sablonan yang tampak senyawa.
Teknik ini membuat hasil sablonan lebih maksimal karena tinta yang meresap kuat ke serat kain. Hasilnya berbeda dengan beberapa teknik penyablonan lain yang tintanya hanya seperti menempel di permukaan saja.
Teknik sablon cabut warna sangat cocok diterapkan pada t-shirt berbahan dasar katun dengan warna gelap. Kaos hitam atau navy dengan bahan katun misalnya, memiliki daya serap yang baik terhadap tinta. Hasilnya, desain akan melekat sempurna dengan detail yang dijamin memuaskan.
Kelebihan Menyablon dengan Teknik Discharge

Setiap teknik menyablon pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan menggunakan teknik discharge ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan:
Hasil Sablon yang Rata
Dibandingkan dengan yang lain, hasil sablonan discharge terlihat rata dan alami. Ini karena tinta yang digunakan untuk menyablon adalah tinta water based (berbasis air) seperti halnya sablon rubber.
Tidak hanya mudah menyerap ke serat kain, tinta juga tidak akan merusak kain saat proses penyablonan. Selain itu, bagian yang disablon tidak terasa kaku seperti hasil sablonan dengan menggunakan teknik lain.
Dengan teknik discharge, Anda juga tidak akan menemukan bagian sablonan yang menonjol. Hasilnya yang rapi inilah yang membuat discharge menjadi favorit banyak pengusaha konvenksi dan distro.
Hasil Sablon Lebih Awet
Masalah yang sering terjadi pada t-shirt hasil sablon adalah tintanya yang luntur atau mudah retak. Ini karena kebanyakan di antara jenis sablon lain dibuat dengan menggunakan tinta timbul.
Sablon dengan teknik cabut warna alias discharge ini bisa membebaskan Anda dari kedua risiko tersebut.
Karena warna asli kain dibuang dan diganti dengan warna tinta, sablonan menjadi senyawa dengan material yang disablon dan membuatnya tahan lama. Karena awet, perawatan kaos yang dibuat dengan sablon discharge pun jauh lebih mudah.
Cocok untuk Desain T-shirt Berwarna Gelap
Kain gelap pada dasarnya lebih mudah untuk dicabut atau dihilangkan warna aslinya sebelum disablon. Inilah alasan kenapa discharge bekerja sangat baik pada warna-warna seperti hitam.
Discharge bisa Anda pilih jika karena metode sablon lain akan kurang maksimal untuk kain berwarna gelap.
Pengerjaan Jauh Lebih Mudah
Selain menghasilkan sablonan yang bagus dan awet, teknik discharge ternyata lebih mudah dari segi pengerjaan.
Dibandingkan teknik sablon manual lain, Anda bisa melakukan langkah-langkah sederhana untuk membuat sablonan jenis discharge ini.
Permintaan Tinggi
Dengan semua keuntungan di atas, tidak heran jika hasil sablonan discharge digemari banyak orang.
Banyak perusahaan konveksi dan pengusaha distro yang sudah membuktikan sendiri popularitas discharge dari segi permintaan pasar yang tinggi.
Kekurangan Menyablon dengan Teknik Discharge
Meskipun memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kekurangan teknik discharge yang harus Anda ketahui.
Tidak Bisa Digunakan untuk Semua Warna Kain
Walaupun tampak bagus diterapkan pada kain dengan warna gelap, teknik discharge ternyata akan kurang maksimal untuk warna-warna terang seperti ungu atau biru.
Untuk menyablon kedua warna tersebut, Anda disarankan menggunakan teknik sablon lain, seperti halnya sablon plastisol.
Sama halnya dengan menyablon discharge di kain putih. Hasilnya akan kurang bagus karena akan tampak seperti dua lapisan warna putih dengan tingkat kekusaman berbeda.
Tidak Bisa Digunakan untuk Semua Jenis Kain
Tidak hanya berlaku pada warna, metode ini ternyata hanya bekerja maksimal pada kain berbahan katun yang diketahui memiliki daya serap tinggi.
Jika Anda menggunakan teknik discharge untuk kain lain, hasilnya mungkin tidak akan maksimal. Tintanya bisa meluber sehingga desain atau gambar tampak seperti rusak.
Kandungan Bahan Kimia
Karena dibuat dengan formula berbeda, tinta discharge ternyata kurang baik untuk kulit. Saat proses menyablon, usahakan untuk menggunakan sarung tangan agar tinta tidak langsung bersentuhan dengan kulit untuk menghindari iritasi.
Pakaian yang dibuat dengan sablon ini juga sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dikenakan.
Tidak Cocok untuk Desain Berwarna yang Detail
Untuk Anda yang ingin menyablon desain colorful, disarankan tidak menggunakan metode ini. Pasalnya, discharge tidak memiliki tingkat ketelitian tinggi dan tidak cocok digunakan untuk desain dengan banyak warna.
Itulah ulasan singkat tentang metode penyablonan discharge lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Anda bisa mempelajari terlebih dahulu teknik-tekniknya agar lebih mudah menentukan mana yang paling cocok dengan keperluan Anda.
Sablon discharge hanyalah salah satu dari sekian banyak metode sablon manual yang digunakan para pengusaha konveksi dan distro. Masing-masing teknik dirancang untuk memenui segala kebutuhan fabric printing yang sekarang permintaannya semakin tinggi di pasaran.
Dengan ulasan di atas, Anda diharapkan bisa memilih teknik terbaik untuk menciptakan produk berkualitas bagi konsumen.
One thought on “Sablon Discharge: Kelebihan dan Kekurangan Ini Wajib Anda Tahu!”
Makasih telah berbagi ilmu, sangat bermanfaat sekali artikelnya, semoga semakin baik kedepanya.