Dalam industri konveksi, ada ada banyak jenis teknik sablon yang digunakan. Salah satunya adalah sablon rubber, yakni teknik sablon yang menggunakan bahan dasar air alias water based dan elastis.
Metode sablon ini disebut-sebut sebagai jenis sablon terbaik setelah metode sablon plastisol. Salah satunya alasannya adalah karena tinta yang digunakan mampu menutupi serat dengan baik sehingga banyak digunakan sebagai underbase pula.
Selain itu, apa lagi alasan mengapa sablon ini begitu populer?
1. Perawatan yang Mudah
Salah satu kendala yang cukup banyak ditemui pada pakaian yang menggunakan sablon sebagai cetakan desainnya adalah pada saat proses menyetrika. Beberapa jenis sablon cenderung tidak awet dan cepat rusak bila disetrika, apalagi yang menggunakan sablon digital.
Namun, rubber memberikan hal yang berbeda. Anda tidak perlu khawatir bila menyetrika bahkan pada area sablonnya langsung. Dengan begitu, proses menyetrika pun jadi tidak terlalu menyusahkan karena harus membagi-bagi area mana yang boleh disetrika dan tidak.
2. Mudah Diperbaiki
Boleh jadi, dalam proses penyablonan terjadi kesalahan seperti kekeliruan warna yang akan digunakan. Beruntung, rubber yang pada dasarnya berbasis air akan menjadi lebih mudah untuk diperbaiki.
Cara untuk memperbaiki kesalahan ini pun sangatlah mudah. Dengan menggunakan air selagi sablonan masih basah, tinta pun dapat dihilangkan. Setelah itu, tunggu hingga kaos kering sebelum kemudian kembali menyablon tanpa harus mengganti dengan kaos yang baru. Meskipun begitu, Anda perlu hati-hati jika menggunakan teknik sablon discharge.
Create your own style. Let it be unique for yourself and yet identifiable for others.
-Anna Wintour-
3. Elastis
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sablon dengan tinta rubber memiliki sifat yang elastis. Ini pula yang menjadi kelebihan utamanya dibandingkan sablon cara lainnya. Namun, bagaimana sifat elastis yang dimaksud?
Artinya, ketika sablon ini digunakan pada kain yang juga bersifat elastis, secara otomatis sablonan akan mengikuti bentuk kain tersebut. Anda pun tidak perlu khawatir bila kaos favorit menjadi melar sebab rubber secara natural akan menyesuaikan.
4. Cepat Kering
Satu lagi kendala yang paling banyak ditemui dalam kegiatan sablon adalah lamanya proses tinta menjadi kering. Dibandingkan metode sablon lainnya, rubber lebih cepat mengering.
Bila menggunakan mesin heat press yang disetel pada suhu 120 derajat Celsius, lama waktu yang dibutuhkan rubber untuk kering hanya 15 sampai 20 detik. Sementara itu tanpa menggunakan mesin, estimasi waktunya adalah 5 sampai 10 menit saja.
5. Harga Tinta Lebih Murah
Agar lebih fair, bandingkan saja antara tinta rubber dan tinta plastisol. Rerata, harga tinta plastisol berkisar di angka Rp100.000,00 sampai Rp300.000,00 (harga bisa berubah sewaktu-waktu) untuk setiap kilogramnya, tergantung dari merek yang ditawarkan berikut kualitasnya.
Sementara itu, tinta rubber justru dapat diperoleh dengan kisaran harga Rp50.000,00 sampai Rp100.000,00 (harga bisa berubah sewaktu-waktu) saja untuk setiap kilogramnya. Dengan kualitas hasil yang cukup bersaing apiknya, tidak heran bila sablon rubber menjadi semakin banyak diminati.
Sebagai informasi tambahan, tinta rubber dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kegunaannya, yakni tinta tinta rubber white dan tinta rubber color. Apa perbedaannya?
Tinta rubber white umumnya dipakai untuk underbase dan dapat terdiri dari beberapa warna yang lembut. Sebaliknya, tinta rubber color sengaja diperuntukkan demi menampilkan warna-warna yang lebih tua seperti merah, navy, dan sebagainya.
Adapun untuk menampilkan warna yang diinginkan, pastikan rasio tinta white dan color yang digunakan tepat. Jangan sampai pasta menjadi over pigmented yang justru menjadikan hasil sablon kurang awet dan mudah luntur.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa sablon rubber begitu populer berikut tips untuk menghasilkan warna sablon yang pas. Semoga bermanfaat!