Kaos merupakan jenis pakaian yang sangat lazim dan dimiliki oleh setiap orang. Penggunaannya pun bermacam-macam—ada yang memang diperuntukkan sebagai dalaman, ada pula yang menggunakannya sebagai luaran. Hal ini juga yang biasanya mendasari pemilihan jenis bahan kaos itu sendiri.
Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya ada sangat banyak jenis bahan garmen ini?
Secara general, bahan ini terbagi atas dua, yakni organik (terbuat dari katun yang diolah menjadi kapas) dan sintetis (terbuat dari campuran kimiawi).
Dua bahan tersebut pun mengalami pemrosesan lebih lanjut sehingga menghasilkan produk bahan lainnya. Lalu, apa saja jenis bahan kaos yang paling banyak digunakan di pasaran?
Style is a way to say who you arely without having to speak.
-Rcahel Zoe-
1. Polyester dan PE
Seperti namanya, bahan polyester dan PE menggunakan serat sintetis yang terbuat dari bahan ester. Dari teksturnya, bahan ini cenderung lebih tipis dan agak kasar.
Untuk urusan kemampuan dalam menyerap keringat, bahan polyester dan PE tidaklah direkomendasikan. Orang-orang yang menggunakan pakaian bahan ini kerap mengeluhkan rasa gerah dan panas yang membuat kurang betah mengenakannya dalam waktu lama.
2. Viscose
Biasanya, orang juga sering menyebut bahan ini dengan istilah rayon. Tekstur viscose hampir menyerupai tekstur kapas, tetapi lebih lembut. Bahan ini juga memiliki ketahanan terhadap kelembapan dan kecemerlangan warna yang bagus.
Karena itu, biasanya viscose dipakai untuk memberi tambahan kenyamanan pada serat sintesis sekaligus membuat warna jadi lebih cerah. Adapun kesan mewah yang dihasilkan jenis kain ini membuat harganya cenderung mahal.
3. Hyget
Hyget terbuat dari plastik dan teksturnya sangatlah tipis. Tidak heran, harga yang dibanderol untuk bahan ini pun sangat murah.
Sebenarnya, hyget kurang layak bila harus digunakan sebagai bahan untuk kaos. Namun, untuk alasan ekonomis, bahan ini biasanya tetap digunakan untuk produksi kaos secara massal, seperti kaos untuk kampanye partai.
4. Katun Bambu
Bahan ini terbilang cukup baru di industri konveksi. Awalnya, katun bambu digunakan untuk pakaian dalam, handuk, sapu tangan, masker, hingga popok bayi. Namun semakin canggihnya teknologi dan pengelolaan, katun bambu kini dijadikan sebagai material kaos.
Material ini juga disebut-sebut sebagai hasil revolusi kelima industri. Adapun serat kain bambu sendiri disebut-sebut sebagai bahan dasar konveksi kaos dengan proses pengembangan paling cerah dibandingkan sebelum-sebelumnya.
Menariknya, Anda bisa memadukan kaos dari katun bambu dan sweater yang berbahan babbyterry. Selain serasi juga adem digunakan.
5. Pique
Bahan ini yang menjadi bahan favorit pembuatan kaos polo. Rajutan yang dihasilkannya memiliki pori-pori sehingga memberikan sirkulasi udara yang baik. Keringat yang dihasilkan tubuh pun dapat terserap sehingga tidak menimbulkan rasa gerah.
Rerata, pique mempunyai kandungan katun yang murni serratus persen. Adapun risiko penyusutan kain cenderung tidak terlalu mengkhawatirkan dan biasanya terjadi pada pencucian pertama.
6. Katun Combed
Combed terbuat serratus persen dari serat kapas alami murni. Tak heran, hasilnya pun mempunyai tekstur yang dingin, nyaman, halus, dan menyerap keringat.
Bahan katun ini sangat cocok untuk digunakan di negara tropis seperti Indonesia. Adapun beberapa jenis combed yang banyak dijual di pasaran berdasarkan gramasi (kerapatan benang) adalah gramasi 20s, 30s, dan 40s.
7. Katun Carded
Bahan ini juga terbuat dari kapas alami murni seratus persen. Namun, serat benang yang dihasilkan tidaklah sehalus combed karena tidak melalui proses combing.
Umumnya, carded dipakai untuk memproduksi kaos dengan target segmen menengah ke bawah. Harganya pun relatif lebih murah dan banyak ditemui pada seragam buruh, kaos promosi, dan sebagainya.
Rupanya, jenis bahan kaos pun ada banyak, ya! Nah, mana yang paling sering Anda gunakan?