Sablon polyflex merupakan salah satu teknik sablon digital yang menggunakan material jenis vinyl atau stiker. Metode ini sebenarnya masih tergolong cukup baru, tetapi sudah mulai banyak digunakan.
Meski tergolong cukup mudah, teknik sablon ini mempunyai kualitas hasil yang apik. Sama halnya dengan kualitas sablon plastisol, hasil sablon dengan teknik polyflex cenderung awet, elastis, dan melekat kuat. Kebanyakan, teknik sablon ini digunakan pada jersey, tas, jaket, hingga kaos distro sekalipun.
Nah, bila Anda memiliki item yang menggunakan cara sablon ini, berikut adalah panduan agar sablon jadi lebih awet.
1. Tidak Merendam Terlalu Lama
Cara pertama adalah dengan tidak merendam terlalu lama. Normalnya, Anda cukup merendam sablonan ke dalam larutan deterjen selama sekitar lima hingga sepuluh menit saja.
Selain itu, pastikan Anda juga memperhitungkan dengan tepat rasio deterjen dan air yang digunakan. Konsentrasi deterjen yang terlalu tinggi juga bisa membuat warna dan sablonan jadi pudar.
The joy of dressing is an art.
-John Galliand-
2. Hindari Menggosok Terlalu Keras

Saat mencuci jersey, tas, atau barang lain yang menggunakan polyflex, hindari untuk menggosok atau menguceknya terlalu keras. Selain membuat serat pada barang tersebut jadi rusak, sablon juga akan lebih rentan terkelupas.
Bila terdapat noda pada bagian sablon, sikat seperlunya saja dengan berhati-hati. Bahkan bila tidak dapat noda pada bagian tersebut, Anda tidak perlu menggosoknya sama sekali. Biarkan larutan deterjen bekerja maksimal dengan sendirinya.
3. Tidak Perlu Memelintir
Sebisa mungkin, gunakan cara konvensional untuk mencuci sablonan polyflex. Bila tidak terlalu lelah, cobalah untuk tidak bergantung pada mesin cuci agar menjaga keawetan sablon. Pasalnya, proses pemerasan pada mesin cuci bisa saja merusak kualitas sablon.
Hal serupa juga perlu Anda terapkan bila mencuci dengan cara konvensional. Hindari memeras dengan cara memelintir. Sebagai gantinya, celupkan berkali-kali saja barang tersebut pada ember yang berisi air mengalir. Biarkan larutan deterjen dan air luruh dengan sendirinya.
4. Hindari Kontak Langsung dengan Panas
Saat menjemur, sebaiknya pilih tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini akan lebih baik bila Anda juga menjemur dalam keadaan terbalik—bagian dalam berada di luar sehingga yang terkena risiko paparan sinar matahari bukan langsung di bagian sablon.
Pun demikian pada saat menyetrika. Untuk menghindari risiko rusaknya sablon polyflex, Anda bisa menggunakan lapisan tambahan berupa kain di atas permukaan sablon. Atau bila memungkinkan, Anda bisa menyetrikanya dengan cara membalik seperti pada saat menjemur. Hal ini juga bisa Anda terapkan di kaos yang menggunakan sablon DTG.
5. Mencuci Sendiri
Bila barang tersebut merupakan item favorit, tentu Anda pun ingin untuk terus menjaga kondisinya agar senantiasa baik, bukan? Hal ini bisa dilakukan dengan cara mencuci sendiri alih-alih membawanya ke jasa penatu alias laundry.
Pasalnya, penyedia jasa laundry biasanya tidak akan terlalu ambil pusing untuk memisahkan satu per satu pakaian yang akan dicuci. Pasalnya, hal tersebut hanya akan mengurangi efisiensi waktu dan biaya operasional yang dikeluarkan.
Selain lima cara di atas, hal terpenting lainnya yang dapat Anda lakukan untuk merawat sablonan polyflex adalah dengan tidak mencucinya terlalu sering. Untuk pakaian misalnya, bila tidak dalam keadaan kotor atau berkeringat banyak, jangan langsung mencucinya.
Sebagai gantinya, Anda bisa mengangin-anginkannya. Cara ini juga akan membantu menjaga ketahanan warna agar tidak cepat pudar.
Nah, itulah beberapa cara yang dapat Anda lakukan sendiri untuk merawat sablon polyfex. Sangat mudah dan sederhana, bukan? Semoga bermanfaat!